12 June, 2013

Cinta Kepada Allah

| 12 June, 2013 |
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Selamat malam semuanya. Bagaimana aktivitas anda semuanya siang hari tadi? Setelah beraktivitas seharian, pasti anda lelah. Malam hari ini, selagi anda beristirahat, penulis ingin memberikan sedikit artikel mengenai Cinta Kepada Allah. Agar kita semua bisa lebih mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa. Berikut pembahasannya. Selamat menikmati.

Firman Allah SWT, “Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah.” (Q.S. Al-Baqarah [2]: 165)
Katakanlah, ‘Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tingga yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” (Q.S. At-Taubah [9]: 24)
Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Anas r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak beriman (sempurna) seseorang di antara kamu sebelum aku lebih dicintainya daripada anaknya, orangtuanya dan manusia seluruhnya.”
Al-Bukhari dan Muslim juga meriwayatkan dari Anas r.a., katanya, “Telah bersabda Rasulullah saw., “Ada tiga perkara, barangsiapa terdapat dalam dirinya ketiga perkara itu, dia pasti merasakan manisnya iman, yaitu Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya daripada yang lain; mencintai seseorang tiada lain hanya karena Allah; dan tidak mau kembali kepada kekafiran setelah disematkan oleh Allah darinya sebagaimana dia tidak mau kalau dicampakkan ke dalam api Neraka.”
Dan disebutkan dalam riwayat lain, “Seseorang tidak akan merasakan manisnya iman, sebelum ….” dst.
Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas r.a., bahwa ia berkata, “Barangsiapa mencintai seseorang karena Allah, membenci seseorang karena Allah, membela seseorang karena Allah dan memusuhi seseorang karena Allah, maka sesungguhnya kecintaan dan pertolongan dari Allah hanyalah bisa diperoleh dengan hal tersebut. Dan seorang hamba tidak menemuka rasa nikmatnya iman, sekalipun banyak shalat dan shiyamnya, sehingga dia bersikap demikian. Persahabatan di antara manusia pada umumnya didasarkan atas kepentingan dunia, namun hal itu tidak berguna sedikit pun bagi mereka.”
Ibnu ‘Abbas r.a. dalam menafsirkan firman Allah SWT, “… dan putuslah segala hubungan antara mereka sama sekali.” Ia mengatakan, “yaitu: kasih saying.”
                                                                                                         

Kandungan pembahasan ini antara lain :
1.      Pernyataan “tidak beriman”, bukan berarti keluar dari Islam, tetapi aritnya ialah tidak beriman dengan sempurna.
2.      Mempertuhankan selain Allah dengan mencintainya sebagaimana mencintai Allah adalah syirik akbar.


Admin : Agung Surya Adi P

Saat ini anda sedang membaca Cinta Kepada Allah . Jika ada salah kata atau kata yang kurang berkenan, kami mohon maaf. Terimakasih atas kunjungan anda sudah meluangkan waktu untuk membaca artikel ini, Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar. Semoga Artikel dapat Cinta Kepada Allah bermanfaat.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Bacaan Ringan
 

SUPPORTED BY

Website Monitoring - InternetSupervision.com Search Engine Submit Your Site To The Web's Top 50 Search Engines for Free! ExactSeek: Relevant Web Search Sonic Run: Internet Search Engine Search Engine Submission and Marketing Services blog-indonesia.com Blog Search: The Source for Blogs Submit your website to 20 Search Engines - FREE with ineedhits! Search Engine Submission - AddMe

FRIENDS

SPONSOR BY

URL Submission

Powered by FeedBurner