Selamat sore
semuanya. Maaf jika baru update artikel sekarang. Masalahnya kemarin sedang
sibuk ada urusan, jadi tidak bisa meng-update artikel. Akhir pekan ini anda
rekreasi kemana bersama keluarga? Semoga menyenangkan rekreasi di akhir pekannya.
Pada hari minggu yang cerah ini, penulis akan berbagi artikel mengenai kelebihan
bulan Ramadhan. Pasti anda semuanya sudah jelas mengerti kan tentang bulan Ramadhan.
Nah, penulis akan menjelaskan lebih mendalam tentang bulan Ramadhan, dan semoga
kita semua bisa lebih dalam juga iman kita. Berikut pembahasannya. Selamat menikmati.
Ramadhan,
yang merupakan bulan kesembilan kalender Hijriyah, diambil dari kata ramidha yang bermaknda ‘sangat panas’
atau ‘terik’. Ramadhan merupakan bulan yang sangant mulia. Sebab, Allah SWT
menjadikan bulan ini sebagai lading ampunan dan rahmat-Nya.
Allah
menurunkan Al-Qur’an juga pada bulan ini, sebagaimana dijelaskan dalam
firman-Nya, “Beberapa hari yang ditentukan
itu (ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan)
Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai
petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil). Karena itu,
barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) pada bulan itu
maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam
perjalanan (lalu ia berbuka) maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari
yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan
bagimu, dan tidak mengehendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan
bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang
diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (Q.S. Al-Baqarah [2]: 185)
Diturunkannya
Al-Qur’an terjadi pada suatu malam yang penuh dengan kemuliaan dan lebih baik
dari seribu bulan, yaitu Lailatul Qadar. Firman Allah SWT, “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya
(Al-Qur’an) pada Lailatul Qadar (Malam Kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah
malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.”
(Q.S. Al-Qadr [97]: 1-3)
“Sesungguhnya Kami menurunkan pada suatu
malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.”
(Q.S. Ad-Dukhan [44]: 3)
Jika
kita mencermati, sungguh banyak hikmah yang terkandung dalam bulan Ramadhan. Salah
satunya, Ramadhan merupakan bulan untuk bertaubat. Sebab, pada bulan ini Allah
SWT membuka pintu lebar-lebar rahmat-Nya dan memberikan ampunan bagi
hamba-hamba-Nya yang bertaubat.
Taubat
sendiri berarti kembali kepada Allah setelah melakukan maksiat. Taubat merupakan
rahmat Allah yang diberikan kepada hamba-Nya agar mereka dapat kembali
kepada-Nya . agama Islam tidak memandang manusia sebagai malaikat tanpa
kesalahan dan dosa, sebagaimana Islam tidak membiarkan manusia berputus asa
dari ampunan Allah, betapa pu dosa yang telah diperbuat manusia. Seperti dicontohkan
dalam kisah pembunuh 100 orang berikut.
Dahulu
ada seorang laki-laki sebelum kalian yang telah membunuh 99 nyawa. Dia bertanya
tentang prang yang paling berilmu di atas permukaan bumi. Lalu ditunjukkanlah
seorang rahib (ahli ibadah). Kemudian ia pun dating kepada sang rahib seraya
mengatakan bahwa dirinya telah membunuh 99 nyawa. Apakah masih ada taubat
baginya? “Tidak ada!!” tukas si rahib. Maka orang itu membunuh si rahib dan menyempurnakan
(bilangan 99) dengan membunuh si rahib menjadi 100 nyawa.
Kemudian
ia bertanya lagi tentang orang yang paling berilmu di atas permukaan bumi. Lalu
ditunjukkan seorang yang berilmu (ulama) seraya menyatakan bahwa dirinya teah
membunuh 100 nyawa, apakah masih ada taubat baginya. Orang yang berilmu itu
menyatakan bahwa siapakah yang menghalangi antara dirinya dengan taubat? Berangkatlah
engkau ke negeri demikian dan demikian, karena di sana ada sekelompok manusia
yang menyembah Allah Ta’ala. Sembahlah Allah bersama mereka, dan janganlah
engkau kembali ke kampungmu, karena ia adalah kampong yang jelek.” Kata orang
yang berilmu itu.
Orang
itu pun berangkat. Sampai di tengah perjalanan, ia dijemput maut. Malaikat
rahmat dan malaikat adzab (siksa) pun bertengkar tentang orang itu. Malaikat rahmat
berkata, “Dia (bekas pembunuh) ini telah dating dalam keadaan bertaubat lagi
emnghadapkan hatinya kepada Allah Ta’ala.” Malaikat adzab berkata, “Orang ini
sama sekali belum mengamalkan suatu kebikan.”
Lalu,
mereka (para malaikat itu) pun didatangi oleh seorang malaikat dalam bentuk
seorang manusia. Mereka (para malaikat) pun menjadikkannya sebagai hakim. Malakai
(yang menjadi hakim berkata, ‘Ukurlah antara dua tempat itu; ke mana saja
laki-laki lebih itu dekat maka berarti ia ke situ.’ Mereka mengukurnya;
ternayata laki-laki itu lebih dekat ke negeri yang ia inginkan. Akhirnya,
malakait rahmat menggenggam (ruh)-nya.’” (H.R.
Bukhari)
Dalam
bulan Ramadhan ini, banyak amal yang bisa dikerjakan oleh umat Islam, baik yang
bersifat wajib maupun sunnah. Di antara amal wajib adalah berpuasa selama
sebulan penuh. Perintah berpuasa ini tercantum dalam surah Al-Baqarah [2] ayat
183, “Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertakwa.”
Puasa
merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah (taqarrub). Berpuasa juga banyak memiliki keutamaan. Di antaranya
sebagai berikut.
Pertama,
puasa merupakan perisai dari api neraka dan menjadikan seseorang dijauhkan dari
neraka tersebut. Disebutkan dalam hadits Nabi saw., “Puasa adalah perisai. Seorang
hamba berperisai dengannya dari api neraka.” (H.R. Ahmad)
Abu
Sa’in AL Khudri r.a. berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Barangsiapa
berpuasa sehari fi sabilillah, Allah akan menjahukan dirinya dari api neraka
tujuh puluh tahun.” (H.R. Bukhari Muslim)
Kedua, pahala puasa tak terhitung
banyaknya, dan bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada
minyak misik. Rasulullah saw. bersabda, “Setiap amal manusia dilipatgandakan
(pahalanya), satu kebaikan dinilai sepuluh hingga tujuh ratus kebaikan. Allah ‘Azza
wa Jalla berfirman, ‘Kecuali puasa, dia adalah milik-Ku dan aku yang memberi
ganjaran (orang yang ) berpuasa. Ia meninggalkan syahwat dan makanannya karena
Alu.’ Orang yang berpuasa memiliki dua kegembiraan, yaitu ketika berbuka dan
ketika bertemu Rabb-nya. Sungguh bau
mulutnya lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak misik.” (H.R. Bukhari Muslim)
Ketiga, orang yang berpuasa akan
diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa
puasa Ramadhan karena iman dank arena mengharap ganjaran pahala (dari Allah),
diampunkan baginya dosanya yang telah lalu.” (H.R. Bukhari Muslim)
Keempat, orang yang berupuasa akan masuk
surge lewat pintu khusus. Dari Sahl bin Sa’ad r.a. berkata, Rasulullah saw
bersabda, “Sesungguhnya di surge terdapat satu pintu yang disebut Ar Rayyan. Orang-orang yang berpuasa
akan masuk lewat pintu itu pada hari Kiamat (nanti), yang tidak seorang pun
selain mereka yang masuk lewat pintu itu. Dikatakan, ‘Di mana orang-orang yang
berpuasa?’ Lantas mereka masuk lewat pintu itu. Bila orang yang terakhir telah
masuk, pintu itu ditutup sehingga tidak ada seorang pun yang masuk.” (H.R. Bukhari Muslim)
Kelima, puasa akan menjadi syafa’at
pada hari Kiamat. Dari Abdullah bin Amr r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Puasa
dan (bacaan) Al-Qur’an memberi Syafa’at kepada hamba pada hari Kiamat. Puasa berkata,
‘Ya Rabb, sesungguhnya aku telah mencegahnya makan dan syahwat pada siang hari.
Izinkalah aku memberi syafa’at.’ (Bacaan) Al-Qur’an berkata, ‘Aku telah mencegahnya
tidur malam. Izinkanlah aku memberinya syafa’at.’” (Shahih Jami’is Shaghit wa Ziyadatuh)
Demikianlah
di antara sekian banyak keutamaan berpuasa. Karenanya, seorang muslim sangat
beruntung jika berpuasa pada bulan Ramadhan. Jangan lupa pula menambahkan
beberapa amalan sunnah yang besar pahalanya. Di antaranya adalah shalat Tarawih
dan qiyamul lail. Di antara keutamaan
amalan ini ialah karena qiyamul lail
(tarawih, dan lainnya) merupakan shalat sunnah terbaik.
Dari
Abu Huarairah r.a. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Puasa yang paling utama
setelah Ramadhan adalah bulan Allah: Muharram. Dan shalat paling utama setelah
yang wajib adalah shalat malam.” (H.R.
Muslim)
Admin : Agung Surya Adi P
Saat ini anda sedang membaca
Kelebihan bulan Ramadhan
. Jika ada salah kata atau kata yang kurang berkenan, kami mohon maaf. Terimakasih atas kunjungan anda sudah meluangkan waktu untuk membaca artikel ini, Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar. Semoga Artikel dapat
Kelebihan bulan Ramadhan
bermanfaat.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini
untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di
Bacaan Ringan

