16 May, 2013

Apa itu Bulan Muharram? (Part 1)

| 16 May, 2013 |
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang masih memperkenankan kita untuk beraktifitas didunia ini untuk menambah amalan-amalan sebagai bekal di akhirat kelak. Dan pada kesempatan kali ini, penulis akan membahas mengenai Bulan Muharram. Jika sudah penasaran bagaimana pembahasannya, mari kita simak bersama.


Bulan Muharram merupakan bulan pertama dalam kalender Hijriyah. Kalender Hijriyah adalah kalender Islam yang dihitung dengan melihat gerakan bulan terhadap bumi (Qamariyah). Kalender Hijriyah belum muncul pada masa Rasulullah saw., juga pada masa Abu Bakar ketika menjadi khalifah. Kemunculan kelnder Hijriyah adalah pada masa Khalifah Umar bin Khaththab. Umar bin Khaththab adalah orang yang pertama kali meletakkan kalender Hijriyah. Ibnu Hajar dalam Fathul Bari menyebutkan di antara sebab mengapa Umar melakukan penanggalan tersebut. Dikisahkan bahwa ketika Abu Musa Al-Asy’ari diangkat menjadi gubernur di Irak, dan Umar berkirim surat kepadanya. Abu Musa kembali berkirim surat bahwa surat dari Khalifah Umar tidak tertulis tanggalnya. Kemudian, Umar segera bermusyawarah dengan para sahabat lainnya saat itu. Didalam musyawarah itu, muncul bermacam-macam perbedaan pendapat. Di antara pendapat tersebut adalah sebagai berikut.
·      Sebaiknya kalender Islam dimulai dari tahun lahirnya Nabi Muhammad saw.
·      Sabiknya kalender Islam dimulai dari Nabi Muhammad saw. diangkat menjadi Rasulullah.
·      Sebaiknya kalender Islam dimulai dari ketika Rasulullah Isra’ Mi’raj.
·      Sebaiknya kalender Islam dimulai dari wafatnya Nabi Muhammad saw.
·     Ali berpendapat, sebaiknya kalender Islam dimulai dari hijriyah Nabi Muhammad saw. dari Mekah ke Madinah atau pisahnya “Negeri Syirik” ke “Negeri Mukmin”. Pada waktu itu Mekah dinamakan “Negeri Syirik” atau “Bumi Syirik”.
Akhirnya musyawarah yang dipimpin oleh Umar bin Kaththab sepakat memilih awal mula ditetapkannya kalender Islam adalah dimulai dari hijriyahnya Nabi Muhammad saw. dari Mekah ke Madinah. Kemudian kalender Islam tersebut dinamakan tahun Hijriyah.

Kembali ke pembahasan mengenai bulan Muharam. Dinamakan bulan Muharam, menurut Abu ‘Amr bin Al-‘Ala, karena pada bulan tersebut dilarang melakukan peperangan (Tarikh Ad-Dimasyq 1/51). Berarti, pada bulan ini dianjurkan untuk memperbanyak melakukan amal keshalihan dan meninggalkan hal-hal yang dilarang. Amal kebaikan yang dikerjakan akan mendapat pahala yang besar dari Allah SWT.
Muharam merupakan bulan yang dimuliakan Allah. Bahkan, bulan Muharam ini disifatkan bulan Allah (syahrullah). Sebagaimana dijelaskan dalam hadits, “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, (yaitu) Muaharam. Adapun shalat yang paling utama setelah shalat fardu adalah shalat mala.” (H.R. Muslim dari Abu Hurairah r.a.)
Hadits diatas mengindikasikan adanya keutamaan khusus yang dimiliki bulan Muharam karena disandarkan pada lafzhul Jalalah (lafazh Allah). Para ulama telah menerangkan bahwa ketika suatu makhluk disandarkan pada lafzhul Jalalah maka hal itu mengindikasikan tasyrif (pemuliaan) terhadap makhluk tersebut. Sebagaimana istilah baitullah (rumah Allah) bagi masjid atau lebih khusus Ka’bah dan naqatullah (unta Allah) istilah bagi unta Nabi Shalih a.s. dan sebagainya.
Diantara keistimewaan bulan ini, adalah disyari’atkannya puasa, yaitu puasa Asyura. Puasa ini dapat menghapus dosa-dosa selama satu tahun yang telah lalu. Hal ini dijelaskan dalam hadits Nabi saw. diriwayatkan dari Abu Qatadah r.a. bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda, “Puasa hari Asyura aku berharap Allah akan menghapuskan dosa tahun lalu,” (H.R Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad). Hadits semakna dengan ini juga diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab shahih-nya.
Imam AL-Ghazali dalam Mukasyafatul qulub, menjelaskan bahwa banyak keutamaan hari Asyura ini. Di antaranya, Nabi Adam a.s. diterima taubatnya pada hari Asyura. Beliau diciptakan dan dimasukkan surga juga pada hari itu. Arasy diciptakan pada hari Asyura. Demikian pula dengan “Kursiy”, langit, bumi, matahari, bulan, dan bintang-bintang.
Nabi Ibrahim a.s. dilahirkan pada hari itu, dan keselamatannya dari api juga pada hari itu. Demikian pula dengan keselamatan Nabi Musa a.s. dan orang-orang yang menyertainya, serta Fir’aun ditenggelamkan bersama orang-orang yang mengikutinya juga pada hari itu. Nabi Idris a.s. diangkat ke langit pada hari itu dan diangkat pada kedudukan yang tinggi. Bahtera Nabi Nuh a.s. mendarat di Bukit Judy pada hari itu.
Pada hari itu juga, Nabi Sulaiman a.s. diberi kekuasaan yang besar. Nabi Yunus a.s. dikeluarkan dari perut ikan. Penglihatan Nabi Yaqub a.s. dikembalikan kepadanya. Nabi Yusuf a.s. dikeluarkan dari sumur, dan dihilangkannya penderitaan Nabi Ayub a.s.. Hujan turun dari langit pertama kali juga pada hari itu.
Dari keterangan diatas, semakin jelas bahwa banyak peristiwa besar terjadi pada bulan ini. Artinya, Allah SWT memang mengistimewakan bulan ini. Karena itu, seorang muslim sudah semestinya memperbanyak amal shalih dan meninggalkan kemungkaran agar diangkat derajatnya oleh Allah SWT. Berusaha memiliki iman yang kuat, juga harus dilakukan secara total. Sebab, Allah SWT memberi janji bahwa orang-orang mukmin akan dimasukkan ke dalam surga-Nya, “Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan, (akan medapat) surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surge ‘And. Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar.”. (Q.S. At-Taubah [9]: 72)
Cobalah kita tengok Ashabul Kahfi. Mereka adalah pemuda yang gagah berani mempertahankan keimanan kepada Allah SWT. Ashabul Kahfi adalah nama sekelompok orang beriman yang hidup pada masa Raja Diqyanus di Romawi, beberapa ratus tahun sebelum diutusnya Nabi Isa a.s.. Mereka hidup di tengan masyarakat penyembah berhala dengan seorang raja yang zhalim. Ketika sang Raja mengetahui ada sekelompok orang yang tidak menyembah berhala maka sang Raja marah lalu memanggil mereka dan memerintahkan mereka untuk mengikuti kepercayaan san Raja.
Namun, Ashabul Kahfi menolak dan melarikan diri sehingga dikejarlaj mereka untuk dibunuh. Ketika mereka lari dari kejarang pasukan Raja, sampailah mereka dimulur sebuah gua yang kemudian dipakai tempat persembunyian. Dengan izin Allah SWT, mereka kemudian ditidurkan selama 309 tahun di dalam gua, dan dibangkitkan kembali ketika masyarakat dna Raja sudah berganti menjadi masyarakat dan raja yang beriman.


Admin : Agung Surya Adi P

Saat ini anda sedang membaca Apa itu Bulan Muharram? (Part 1) . Jika ada salah kata atau kata yang kurang berkenan, kami mohon maaf. Terimakasih atas kunjungan anda sudah meluangkan waktu untuk membaca artikel ini, Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar. Semoga Artikel dapat Apa itu Bulan Muharram? (Part 1) bermanfaat.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Bacaan Ringan
 

SUPPORTED BY

Website Monitoring - InternetSupervision.com Search Engine Submit Your Site To The Web's Top 50 Search Engines for Free! ExactSeek: Relevant Web Search Sonic Run: Internet Search Engine Search Engine Submission and Marketing Services blog-indonesia.com Blog Search: The Source for Blogs Submit your website to 20 Search Engines - FREE with ineedhits! Search Engine Submission - AddMe

FRIENDS

SPONSOR BY

URL Submission

Powered by FeedBurner