Selamat malam para
pembaca. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur Alhamdulillah untuk
Allah SWT yang telah memberikan kita semua kesempatan untuk menambah amalan di
dunia untuk di akhirat kelak. Semoga amalan-amalan kita semua di dunia bisa diterima
oleh Allah dan bisa dimasukkan ke surga-Nya. Aamiin. Pada malam hari ini,
penulis akan membahas mengenai Apa dampak positif ibadah shalat menurut Islam?
Langsung saja kita mulai pembahasannya, sebagai berikut.
Ibadah
shalat ini merupakan fondasi umat Islam. Di dalamnya terdapat hikmah yang
sangat banyak. Bukan hanya hikmah dari segi agama, namun juga dari sisi lain,
seperti kesehatan. Apalagi akhir-akhir ini telah banyak pembuktian secara
ilmiah bahwa shalat yang dilakukan dengan baik berdampak positif bagi
kesehatan. Setiap gerakan memiliki sisi positif masing-masing.
Dimulai
dari gerakan takbiratul ihram. Gerakan ini merupakan gerakan pertama dalam
shalat. Takbiratul ihram yaitu mengangkat kedua tangan. Cara melakukan
takbiratul ihram adalah mengangkat tangan setinggi dada atau bahu kemudian
bertakbir, atau bertakbir kemudian mengangkat tangan. Jari-jari tangan lurus,
tidak renggang, dan tidak mengepal setinggi arah telinga. Posisi telapak tangan
menghadap kiblat.
Gerakan
ini bermanfaat untuk melancarkan aliran darah, getah bening (limfa), dan
kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir
lancer di seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang
sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancer. Kemudian kedua tangan
didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari
berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.
Kemudian
dilanjutkan dengan rukuk. Rukuk merupakan gerakan membungkukkan badan dengan
kedua tangan memegang lutut. Posisi kedua tangan lurus, lengan renggang dari
lambung, dan jari-jari tangan merenggang. Kedua lutut direnggankan, punggung
lurus, dan kepala tidak menunduk dan tidak pula mendongak. Rukuk yang sempurna
ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di
atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang
belakang mengarah ke tempat sujud.
Gerakan
ini bermanfaat untuk menjaga kesempurnaan posisi serta fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga
tubuh dan pusat saraf. Posisi jantung sejajar dengan otak maka aliran darah
maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi
untuk merelaksasikan otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah
sarana latihan bagi kemih sehingga gangguan prostat dapat dicegah.
Selanjutnya
gerakan I’tidal. Posisi ini merupakan posisi berdiri tegak setelah dari rukuk
sebelum turun sujud. Ketika berdiri, tangan bisa disedekapkan maupun tidak.
Gerakan ini bermanfaat sebagai latihan yang baik bagi organ-organ pencernaan.
Pada saat I’tidal dilakukan, organ-organ perncernaan di dalam perut mengalami
pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Gerakan ini memberi efek untuk
melancarkan pencernaan.
Lalu
disusul sujud. Ini adalah posisi menungging dengan meletakkan kedua tangan,
lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai. Pada saat sujud, kening dan hidung
diletakkan di tempat sujud. Tangan diletakkan dekat kepala, dekat telingan,
atau di tempat yang mudah. Lalu tangan direnggangkan dari lambung atau
dirapatkan. Posisi jari-jari tangan diarahkan ke kiblat. Demikian juga
jari-jari kaki. Possi sujud berguna mempompa getah bening ke bagian leher dan
ketika. Posisi jantung di atas otak menyebabkna darah kaya oksigen bisa
mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya piker seseorang.
Oleh karena itu, sebaiknya lakukan sujud dengan thuma’ninah, tidak tergesa-gesa
agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Posisi seperti ini menghindarkan
seseorang dari gangguan wasir. Khusus wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki
manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.
Ada
pula posisi duduk di antara sujud. Duduk setelah sujud terdiri dari dua macam,
yaitu iftirasy (tahiyyat awal) dan tawarru’ (tahiyyat akhir). Perbedaan
terletak pada posisi telapak kaki. Saat duduk iftirasy, tubuh bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan
saraf nervus ischiadius. Posisi ini mampu menghindarkan nyeri pada pangkal paha
yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan.
Duduk
tawarru’ sangat baik bagi pria sebab
tumit menekan aliran kandung kemih (uretra), kelenjar kelamin pria (prostat)
dan saluran vas deferens. Jika
dilakukan dengan benar, posisi seperti ini bisa mencegah impotensi. Variasi
posisi telapak kaki pada iftirasy dan tawarru’ menyebabkan seluruh otot
tungkai meregang dan kemudian rileks kembali. Gerakan dan tekanan harmonis
inilah yang menjaga kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.
Terakhir
adalah salam. Salam merupakan gerakan memutar kepala ke kanan dank e kiri
secara maksimal (45 derajat). Salam ermanfaat untuk merelaksasikan otot sekitar
leher dan kepala, serta menyempurnakan aliran darah di kepala sehingga dapat
mencegah sakit kepala serta menjaga kekencangan kulit wajah.
Demikian
tadi pembahasan mengenai Apa dampak positif ibadah shalat menurut Islam? Dan
semoga artikel yang sedikit ini bisa bermanfaat.
Admin : Agung Surya Adi P
Saat ini anda sedang membaca
Apa dampak positif ibadah shalat menurut Islam?
. Jika ada salah kata atau kata yang kurang berkenan, kami mohon maaf. Terimakasih atas kunjungan anda sudah meluangkan waktu untuk membaca artikel ini, Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar. Semoga Artikel dapat
Apa dampak positif ibadah shalat menurut Islam?
bermanfaat.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini
untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di
Bacaan Ringan

